Minggu, 08 November 2015

serbuk ( pulvis dan pulveres )

LAPORAN SERBUK (PULVIS DAN PULVERES )

DISUSUN OLEH :
NAMA                             :MUSSRIAH
KELAS                            : XII.FARMASI
GURU PENGAMPU                : RIYAD KHOMSIDIN S,Farm,Apt
TP 2015/2016







I.PENDAHULUAN

Serbuk adalah campuran homogeny dua atau lebih obat yang diserbukkan. Penggunaan
obat dalam bentuk serbuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi anak-anak maupun orang dewasa yang susah atau sulit meminum obat baik dalam bentuk
tablet, pil, ataupun kapsul. Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat
kimia yang berkhasiat untuk mencegah infeksi pada luka di permukaan kulit.
                Pembuatan serbuk kasar,terutama simplisia nabati,digerus lebih dahulu sampai derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50.
DERAJAT HALUS SERBUK
                Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor.
Yang dimaksud dengan :
                Serbuk sangat kasar adalah (5/8)
                Serbuk kasar   adalah             (10/40)
                Serbuk agak kasar   adalah   (22/60)
                Serbuk agak halus adalah     (44/85)
                Serbuk halus adalah               (85)
                Serbuk sangat halus adalah (120)
                Serbuk sangat halus adalah (200/300)


                II.  DASAR TEORI
1. Pulvis  (serbuk tak terbagi)
Pulvis adalah serbuk yang tidak dapat terbagi untuk pemakaiannya, contohnya serbuk tabur, serbuk gigi dan serbuk effervecent.

2. Pulveres (serbuk terbagi)
pulveres adalah serbuk yang dapat dibagi dalam bobot yang sama, dibungkus menggunakan kemasan untuk sekali minum, serbuk terbagi boleh dibagi secara visual/penglihatan, maksimal 10 serbuk secara bersamaan. Umumnya serbuk berbobot 0,5 gram, pengisinya laktosa. Penimbangan diperlukan apabila pasien memperoleh dosis 80% dari dosis maksimum untuk sekali atau sehari pakai

Bila Dokter menulis serbuk bagi ,dapat ditulis dengan cara :
1.       Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk lalu dibagi menjadi beberapa bungkus
2.        Ditullis jumlah untuk setiap bungkus serbuk nya dan membuat beberapa bungkus
SERBUK TABUR (pulveres adspersorii)
                Serbuk tabor harus bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar.
Dan serbuk yang mengandung lemak harus di ayak dengan pengayak nomor 44,
Aturan pembuatan serbuk tabur :
A.      Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak diayakan dengan ayakan nomor 100
B.      Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan nomor 44
C.      Seluruh serbuk harus terayak semuanya,yang tertinggal diayak diayak lagi sampai seluruh terayak.
Bagian zat berlemak dibasahi lagi dengan eter lalu diaduk dengan serbuk yang telah terayak .juga untuk serbuk yang mengandung ichtyol dilakukan seperti tersebut diatas.
Setelah semua serbuk terayak,dicampur dan diaduk lagi .jangan digunakan serbuk sebelum tercampur homogeny seluruh nya.
Untuk serbuk gigi kadang-kadang digunakan carminum ,agar zat warna tersebut merata , maka sambil digerus ditetesi aether cum spritu.

§  Keuntungan serbuk :
1.    Sebagai campuran bahan obat sesuai kebutuhan
2.    Dosis lebih tepat, lebih stabil daipada sediaan cair
3.    Memberikan disolusi lebih cepat.

§  Kekurangan serbuk ;
1.    Kurang baik untuk bahan obat yang mudah rusak/terurai dengan adanya kelembaban/kontak dengan udara.
2.    Bahan obat yang pahit akan sukar tertutupi rasanya.
3.    Peracikannya cukup lama.



III.           RESEP

 


Dr. Darundono DUM 23/89
Jl.Kilat no.38 B.LAMPUNG
Phone :0721-774545
          B.LAMPUNG, 16 februari 2015                                                                                 
            R/   Acid Salicyl                                1 %
ZnO      10 %  
                        Acid Boric                                 1 %
Talkum ad                                50 g
Oleum rosari                             q.s
m.f Pulv. Adsper da in Pot No.I
S. uc m.et.vesp
Pro      : Bayi Nugi 10 BULAN



 



IV.              ETIKET
Apotek Binus Farma
Jl.linta timur simpang 5
Tlp. 0726 750 387
Apotek: Riyad khomsidin s,farm,Apt
STRA : 1985023/STRA UMP/2014/1117
Tgl:                                          no:
Nama:bayi nugi 10 bulan
Aturan pakai : 3xsehari 1 bungkus
Sesudah / sebelum makan
 


                                            


V.                Kelengkapan Resep

ü Nama dokter
ü No. ijin dokter    
ü Alamat praktek  
ü Tanda R/               
ü Nama pasien       
ü Umur pasien       
      

     VI.  Monografi OBAT

1.    Asam salisilat
Zat ini bekerja keratulitas yang dapat melarutkan lapisan tanduk kulit pada konsentrasi 5–100 %. Asam salisilat banyak digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi jamur ringan. Sering kali asam ini dikombinasikan dengan asam benzoat (saleo whitefield) dan belerang (sulfur precipitatum) yang keduanya memiliki kerja fungistatis maupun bakteriostatis. (OOP : 105)

2.    Acid Boric
Asam ini pada konsentrasi jenuh (KI 3 %). Berkhasiat bakteriostatis lemah. Asam borat dapat diabsorbsi oleh kulit yang rusak, terutama pada bayi dan anak kecil, untuk kemudian ditimbun dalam tubuh sebagai racun kumulatif. Oleh karena itu penggunaannya dalam bedak tabur dan salep tidak dianjurkan lagi. (OOP : 251)

3.    Talk
Zat Polyen ini mengikat ergosterol dalam membran sel jamur dan membentuk pori-pori yang menyebabkan bahan-bahan esensial dari sel jamur merembas keluar. Penggunaannya semakin sistematis dengan daya tahan tubuh yang lemah. Efek sampingnya yang terpenting adalah toksisitasnya (demam, merinding) dan terutama gangguan fungsi ginjal, yang membatasi dosis dan lamanya penggunaan, guna mengurangi nefrotoksisitasnya. (OOP : 103)

4.    ZnO
Demulson Ranolin bersifat protektif tetap, yang dimaksud disini adalah zat yang berbentuk bedak halus yang tidak larut dalam air secara kimiawi. Protektif digunakan untuk menutupi kulit atau membran mukosa dan untuk mencegah terjadinya dengan iritan. (Fater : 533)
  
5.      Mekanisme kerja
Sediaan serbuk ditaburkan pada permukaan kulit dengan ukuran partikel yang sangat kecil. Absorbsi obat umumnya disebabkan oleh presentasi langsung obat melalui siratum corneum 10-15 mm. Komponen lemak dipandang sebagai faktor utama yang secara langsung bertanggung jawab terhadap rendahnya persentasi obat melalui stratum korneum karena didalam cairan tubuh banyak mengandung minyak atau lemak. Setelah molekul obat melalui stratum korneum kemudian dapat terus jaringan epidermis yang lebih dalamdan masuk ke dermis apabila obat mencapai lapisan pembuluh kulit maka obat tersebut siap untuk diabsorbsi ke dalam sirkulasi umum. Stratum korneum sebagai jaringan keratin akan berlaku sebagai buatan semi permeabel dan molekul obat mempenetrasi dengan cara difusi pasif.


VII.        PEMBAHASAN

ª  Asam salisilat berkhasiat keratolitik, antifungi. Dalam pengerjaannya harus di tetesi terlebih dahulu dengan eter atau etanol dikarenakan serbuk ini sangat ringan, mudah beterbangan, dan dapat merangsang hidung hingga bersin.
ª  ZnO berkhasiat sebagai antiseptic local. Dalam pengerjaannya harus diayak terlebih dahulu dengan ayakan nomor 100 karena persyaratan serbuk tabur adalah harus halus.
ª  Acid Boric berkhasiat sebagai antisepticum ekstern.
ª  Adapun zat tambahan lainnya antara lain talkum dan oleum rosari.
Resep ini pratikan membuat sediaan serbuk tabur yang ditujukan untuk penggunaan luar (topika), yang zat aktifnya yaitu Asam Salisilat, ZnO dan Acid boric. Dimana ketiga zat tersebut  berkhasiat bakteriostatis. Adapun zat tambahan sediaan tersebut adalah  SL dan karmin yang berfungsi sebagai pemanis dan pewarna serbuk untuk mengetahui homogen atau tidaknya sediaan serbuk tersebut.


VIII.    PERHITUNGAN BAHAN
§  Acid salicyl  1 %  = 1/100 x 50 g             = 0,5 g
§  ZnO            10 %  = 10/100 x 50 g           = 5 g
§  Acid boric    1 %  = 1/100 x 50 g             = 0,5 g
§  Talk                      = 50 – (0,5 +  5 + 0,5) = 50 – 6 g = 44 g
      

          IX.         CARA KERJA

1.      Disiapkan alat dan bahan.
2.      Dibersihkan alat dengan alkohol 70 % agar terhindar dari mikroba organisme.(FI III : 60)
3.      Ditimbang semua bahan Acid salycil  0,5 g, ZnO 5 g, Acid boric 0,5 g, Talk 44 g dan Oleum rosari secukupnya.
4.      Digerus terlebih dahulu acid salycil, karena sangat ringan, mudah berterbangan, merangsang hidung bersin, maka ditetesi dahulu dengan etanol. (Ilmu resep : 46)
5.      Ditambahkan acid boric digerus sampai homogen.
6.      Ditambahkan zat ZnO yang diayak terlebih dahulu sebelum digerus, karena ZnO merupakan serbuk yang mengandung zat berlemak. (IMO : 47)
7.      Ditambahkan oleum rosari sebanyak 3 tetes, digerus sampai halus dan homogen.
8.      Diayak dengan menggunakan ayakan No.40 agar mendapatkan derajat kehalusan yang sangat tinggi sehingga tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka. (Ilmu resep : 42)
9.      Dimasukkan ke dalam pot atau wadah serbuk dan diberi etiket biru sebagai penandaan untuk penggunaan topikal (luar).



X.               DAFTAR PUSTAKA
Jayantivibriyani. 2013.  serbuk-pulvis-dan-pulveres. yogyakarta: Data Media.

Prof.Drs.Moh.Anief,Apoteker. 2010. ilmu meracik obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

nikenprawesty. 2012 . Serbuk. Yogyakarta: Data Media.


Buku SMF/SMKF. 2010. Ilmu Resep: Jakarta.